Translate

standard polisi tidur

polisi tidur dibuat untuk menghambat pemakai jalan agar menurunkan laju kendaraannya tp karena pembuatannya yg tidak bener sehingga malah sangat menganggu dan menyebabkan kecelakaan.. berikut standard pembuatan polisi tidur yg ideal dan tahan lama.

a. Tinggi, tinggi maksimal 12 cm. biar mesin motor aman. tinggi mesin motor sekitar 16 cm.
b. kemiringan, mengacu kepada jarak roda motor depan dan belakang idealnya 125 cm jadi kemiringan bisa digunakan 15 derajat..
c. jika terbuat dari cor beton biar tahan lama.. disisi awal bisa dibuat dengan tebal 7 cm..
demikan standar desain polisi tidur yg ramah terhadap pemakai dan tahan lama.. semoga bermanfaat..

borepile manual

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Ruko Tiga Lantai pada Lahan Berkontur
Tahapan konstruksi merupakan hal yang perlu mendapat perhatian agar tujuan utama menghasilkan proyek yang berkualitas dapat tercapai. Pemilihan metode pelaksaan yang tepat akan berdapak  kepada kelancaran pelaksannaan dan bisa berpengaruh terhadap efesinsi biaya operasional pelaksanaan proyek tersebut. Berbeda metode konstruksi pasti berbeda pula kebutuhan sumberdayanya, limbahnya, dan hampir dapat dipastikan berbeda dalam capaian tujuan proyek dalam aspek biaya, mutu dan waktu. Pondasi adalah bagian terpenting dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah yang keras di bawahnya. Terdapat dua klasifikasi pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi yang dipilih untuk gedung ini yaitu pondasi bore pile dengan sistem manual yang termasuk klasifikasi pondasi dalam
Kata kunci: metode, konstruksi, pondasi
 
 Fakhroni
Penulis Lahir di Barabai kalimantan Selatan pada tahun 1978.  Diploma 3 arsitektur tahun 2000 di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan Sarjana Teknik Sipil diselesaikan pada tahun 2011 di universitas Achmad  Yani Banjarmasin.
Sejak tahun 2010 sampai sekarang berkarya menjadi praktisi dibidang Arsitektur dan teknik sipil
Bornes Balikpapan
* roni_bisa@yahoo.com


Pendahuluan
Balikpapan adalah sebuah kota di Provinsi Kalimantan Timur, kota kedua terbesar setelah samarinda, Kondisi geografi kota balikpapan memiliki wilayah 85% berbukit-bukit serta 15 % berupa wilayah datar  yang berada di pesisir pantai dan aliran sungai yang luasnya relatif sempit. Pertumbuhan ekonomi yang tumbuh sangat pesat membuat pembangunan properti juga sangat cepat. Karena kebanyakan lahan berbukit-bukit sehingga dibutuhkan metode pelaksanaan dan desain yang khusus agar bangunan yang dibangun kuat dan menimbulkan rasa aman.
Berdasarkan besar sudut kemiringan lahan yang berkontur atau lereng Syah Wahyu, dkk (2013) mengklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu lahan lereng Landai dengan sudut kemiringan 0 – 15 derajat, lahan lereng sedang dengan sudut kemiringan 15 – 35 derajat, dan dan lahan lereng curam dengan sudut kemiringan 35 – 90 derajat. Jenis lahan yang aman untuk digunakan dalam pembangunan konstruksi adalah yang memiliki kemiringan kurang dari 35 derajat.
Bangunan yang berada dilahan berkontur lebih berisiko karena bisa mengakibatkan bangunan retak-retak bahkan hancur akibat terjadinya pergeseran tanah atau longsor. Namun dengan penanganan yang tepat bisa diminimalisir. Selain penanganan dari sistem drainase yang harus baik juga penentuan pondasi yang tepat sangat berpengaruh terhadap kekuatan bangunan tersebut. Mengingat pondasi dibuat di tanah yang tidak rata, maka pondasi yang dibangun harus dapat diperhitungkan untuk menyangga beban bangunan tersebut. Pondasi yang dibangun juga tidak boleh merusak struktur tanah.
Jenis pondasi yang sering dipakai adalah Pondasi tiang pancang baik berupa beton atau kayu yang ditanam langsung kedalam tanah. Pondasi ini berfungsi menahan beban vertikal dan menyalurkan ke lapisan tanah yang keras. Namun tidak semua lahan bisa dilakukan pemancangan akibat dari lahan yang sempit, sudut kemiringan lahan yang curam dan adanya bangunan disekitar sehingga diperlukan pondasi yang cocok yang dapat dilaksanakan.

Metode
Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini dimulai dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan pembersihan, land clearing lahan dan pekerjaan bowplank untuk menentukan  titik titik pondasi  yang akan dibuat (I Wayan J, 2015). Sementara pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan pengeboran, pembesian, dan pengecoran.
Hasil Analisa
1. Proses Pelaksanaan Konstruksi pondasi
1.1 Pekerjaan Persiapan
Pada pekerjaan Persiapan dimulai dengan pekerjaan pembersihan lahan, land clearing  dan pekerjaan bowplank untuk menentukan  titik titik pondasi  yang akan dibuat. Untuk area rencana titik titik pondasi harus dibuat datar untuk space aktivitas pengeboran, jika diperlukan dibuatkan pasangan batu gunung sebagai dinding penahan tanah

1.2  Pekerjaan Pondasi
Pondasi yang cocok untuk lahan berkontur adalah pondasi dalam dimana selain berfungsi untuk menyalurkan beban dari atas juga bisa untuk menahan geser kesamping. salah satu alternatif yang sering dipakai selain pondasi pancang adalah pondasi bore pile

1.3 Jenis pondasi
Bore pile adalah pondasi dalam yang dicor ditempat, yang dibangun disebuah lubang yang dibor terlebih dahulu kemudian dimasukin rakitan besi tulangan berdasarakan metode pelaksanaan bore pile dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Pengeboran dengan tenaga manusia atau manual, dengan cara ini kedalaman dan diameter bor terbatas, diameter berkisar antara 20 cm sampai dengn 40 cm dengan kedalaman antara 3 m sampai dengan 9 m.
2. Pengeboran dengan mesin, dengan menggunakan mesin diameter bor lebih besar dari 30 cm sampai 60 cm bahkan bisa lebih besar lagi tergantung jenis  bangunan diatasnya dan kedalaman bisa mencapai 35 m sampai 40 m.

2.     Proses Pelaksanaan Pondasi di Lapangan
2.1  Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan diawali dengan pekerjaan Persiapan yaitu dilakukan pekerjaan pembersihan, land clearing lahan dan pembuatan dinding penahan tanah dari pasangan batu gunung dengan pancang kayu ulin di bagian dasarnya, Dinding penahan tanah dibuat karena berada dilahan yang berkontur dan disekeliling lokasi proyek terdapat bangunan. Pada pekerjaan proyek ini dibagi menjadi dua zona pekerjaan, zona 1 berada dibagian bawah atau basement dan Zona 2 berada dibagian atas, Pekerjaan konstruksi dimulai di zona 1 dengan melakukan pekerjaan bowplang untuk menentukan titik titik posisi pondasi dan Zona 2 menjadi tempat fabrikasi, penempatan material dan alat-alat kerja. Hal tersebut tergambar pada Gambar 1

Gambar 1 Penerapan bore pile di lahan berkontur

2.2 Pekerjaan Pondasi
2.2.1 Jenis Pondasi yang Dipilih
Sesuai dengan tes penyelidikan tanah yang dilakukan di lapangan, jenis tanah pada proyek ini merupakan tanah lempung dan sedikit berpasir serta berkontur. sehingga Pondasi yang digunakan diproyek ruko ini jenis pondasi dalam yaitu bore pile sesuai gambar rencana, dimana dalam 1 poer plat terdapat 4 titik bore pile. Sedangakan metode yang dipilih sistem pengeboran manual dengan diameter 30 cm dan kedalaman 6 m. Seperti pada gambar 2
Gambar 2 Urutan pekerjaan pengeboran manual

Pemilihan metode pengeboran manual diambil karena beberapa alasan yaitu sebagai berikut
1.       1. Proyek yang dibangun adalah bangunan relatif sederhana yaitu ruko  3 lantai
2.       2.  Kondisi lahan yang sempit dan berkontur lebih efektif dan ekonomis dengan cara manual
3.       3.  Kemampuan bore pile manual bisa mencapai kedalaman 3 – 9 meter
4.        Peralatan sangat sederhana bisa dibawa dengan kendaraan roda dua sehingga tidak memerlukan biaya mobilisasi yang tinggi
5.        Dalam pekerjaan tidak menimbulkan suara bising dan tidak menimbulkan limbah cair seperti menggunakan tenaga mesin sehingga tidak berdampak negatif  bagi lingkungan sekitar

2.2.2 Proses Pengeboran
Pengeboran di lapangan dapat dilakukan 2 sampai 4 orang dengan cara menekan dan memutar searah jarum jam seperti gambar 3. Pekerjaan ini dikerjakan sampai kedalaman yang di inginkan. setiap kedalaman 40 cm tanah dinaikan untuk dibuang.



                                                   Gambar 3     Proses pengeboran menggunakan tenaga manusia


2.2.3 Proses Pembesian

Pekerjaan Pembesian di awali dengan pembuatan cincin dengan sistem spiral menggunakan alat yang disebut dengan nama roll. Besi yang dibunakan untuk cincin adalah besi 8 mm. Bisa dilihat pada gambar 4


                                     Gambar 4. Proses Pembesian Denngan besi 13 D dengan begel spiral 8 mm

2.2.4 Pengecoran
Pengecoran dilakukan setelah pembesian sudah selesai dan dimasukan kedalam lubang yang sudah dipersiapkan. Beton yang dipergunakan adalah beton dengan kekuatan K. 300 yang dibuat dengan menggunakan mesin molen. Untuk mendapatkan kwalitas pengecoran yang bagus proses pengecoran menggunakan pipa tremie 

Proses pelaksanaan konstruksi di lapangan dapat dilihat pada Tabel 1
                                          Tabel 1 Pelaksanaan Konstruksi Pondasi
No
Item Pekerjaan
pelaksanaan
Kendala
Solusi/Saran
1
Galian Basement
Basement dilakukan dengan Tenaga manusia

Cuaca hujan menyebabkan galian longsor
Pemasangan penutup lastik bagian atas galian
2






Bore pile


Pengeboran kedalaman 6 meter dengan diameter 30 cm
Lokasi yang sempit, berkontur dan ada bangunan dibawahnya
Pengeboran dengan manual tenaga manusia
3
Pembesian
Pembesian dilakukan
sesuai dengan gambar kerja,

Lokasi sempit
Dilakukan di zona atas
4
Pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan
beton mutu K300
Karena lokasi zona 1 berada dibawah sementara material dan mesin molen berada di atas
Untuk pengolahan beton tetep dilakukan di atas dengan dibuatkan talang untuk menyalurkan beton nya






Kesimpulan
Dengan pertimbangan lahan yang relatif sempit dan berkontur serta menghindari dampak negatif di lingkungan sekitar maka metode pelaksanaan pekerjaan pondasi yang tepat untuk ruko ini adalah pondasi bore pile dengan sistem manual. 
Ucapan Terima kasih
Saya ucapkan terima kasih pada Tim Teknis Borneo Estetika yang telah membantu dalam pelaksanaan di lapangan dan Irna Hendriyani yang telah banyak membantu dalam proses penulisan

Referensi
I Wayan Jawat (2015). Metode Pelaksanaan Pondasi (Studi Kasus: Proyek Fave Hotel Kartika Plaza). Jurnal Padurasa, vol. 4, No. 2, Desember 2015. ISSN: 2303-2693.

Syah Wahyu, Mega dan Hariyanto, Teguh. (2013). Klasifikasi Kemiringan Lereng Dengan Menggunkan Pengembangan Sistem Informasi Geografis Sebagai Evalousi Kesesuaian Landasan Permukiman Berdasarkan Evaluasi Undang-Undang Tata Ruang Dan Metode Fuzzy. Fakultas Sipil Dan Perencanaan. Jurusan Teknik Geomatika. Universitas Sepuluh Nopember


contoh interior apartemen type studio

Apartement type studio adalah Salah satu type unit apartement dengan satu ruangan besar tanpa sekat kamar dan satu satunnya ruangan yang mempunyai sekat adalah kamar mandi. sehingga diperlukan desain yang harus bisa menampung semua aktifitas seperti ruang tidur, ruang menonton, makan dan dapur bahkan untuk terima tamu. tapi harus terkesan luas dan nyaman.

Berikut Video interior apartement yang saya kerjakan di salah satu apartement di balikpapan. semoga jadi inspirasi buat teman-teman semua


Contoh Desain kost 2 lantai 24 kmr


Kost adalah kamar yang disewakan dengan pembayaran setiap bulan. Adapun fasilitas yang ditawarkan bermacam-macam  seperti kamar mandi di dalam atau diluar  berikut contoh desain yang saya buat di lahan 10 x 40 meter. 

CARA MENENTUKAN JUMLAH DAN TINGGI ANAK TANGGA YANG IDEAL

Tangga adalah sebuah konstruksi yang menghubungkan antara 2 lantai sebagai jalur naik dan turun yang berbentuk undak -undak atau trap

Adapun syarat-syarat tangga yang ideal adalah
a. Mempunyai kemiringan 25° - 40°
b. Lebar tangga untuk rumah tinggal  80 - 100 cm dan untuk bangunan umum minimal 120 cm
c.  Tinggi anak tangga antara 15-20 cm untuk standard orang Indonesia
d. Panjang /kedalaman anak tangga 27-30 cm
d. Tangga tidak licin dan mempunyai pegangan/handrail
e. Ada bordes sebagai tempat beristirahat sejenak

Pernahkah anda ketika melewati tangga tiba-tiba kaget dan hampir jatuh disebabkan tinggi anak tangga yang tidak seragam?
Disini tukank insinyur  akan berbagi sedikit pengalaman salah satu cara bagaimana membuat  anak tangga yang seragam agar memberikan rasa  nyaman dan aman untuk  dilewati
Berikut  contoh perhitungan untuk menentukan jumlah dan tinggi anak tangga tersebut

Diketahui tinggi lantai atas : 3,50 mtr
 Jumah Anak Tangga    = (Tinggi lantai atas / Tinggi ideal anak tangga)-1(satu)
                                      = (350/18)-1
                                      = 19,44-1
                                      = 18,44
                                      = 19 (dibulatkan keatas karena merupakan jumlah anak tangga)

Dengan diketahui jumlah anak tangga maka kita lanjutkan mencari Tinggi anak tanggaTinggi anak tangga                           = Tinggi lantai atas / jumlah anak tangga
                          = 350/19
                                      = 18,42 cm

  


Jadi yang perlu diingat disini biar gampang menghitungnya semua satuan dimasukkan kedalam centimeter dan tinggi ideal yg dipakai adalah 18 cm.

Rumus bisa disederhanakan  menjadi

Jumah anak tangga         = (Tinggi lantai /18)-1


Tinggi anak tangga          = Tinggi lantai / Jumlah anak tangga

Demikianlah cara mudah untuk menentukan jumlah dan tinggi anak tangga yg ideal. Bila ada permasalahan silahkan hubungi kami via email atau melalui form komentar yang tersedia. Tukank Insinyur siap membantu. Semoga bermanfaat.



Cara mudah mencari tinggi kuda-kuda atap

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan disertai angin yang kuat. Oleh karena itu, besarnya sudut kemiringan atap perlu diperhatikan agar mampu mengalirkan air hujan dengan baik dan lancar.

Kemiringan atap bermacam- macam sesuai pilihan material penutup atapnya. untuk atap genteng keramik atau beton, kemiringan atap harus agak curam dibandingkan dengan atap yang menggunakan bahan metal . Hal ini disebabkan untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan antar bahan penutup atap tersebut.

kemiringan atap yang sering digunakan dilapangan antara 25-40 derajat namun yang paling banyak digunakan dilapangan adalah 30derajat. Dalam mengaplikasikan sudut kemiringan sesuai rencana atau keinginan maka langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tinggi dari kuda kuda tersebut. Hal inilah yang sering menjadi kendala utama bagi para tukang apalagi pada pekerjaan yang tidak tersedia gambar kerja.

Untuk mengatasi masalah tersebut, berikut tukankinsinyur memberikan contoh salah satu cara mudah untuk menentukan tinggi kuda kuda dengan menggunkan rumus :

Tinggi kuda kuda = ½ ( panjang bentang) x Tangent (sudut kemiringan atap)

Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan contoh berikut:

Contoh cara mencari tinggi kuda-kuda atap:

Diketahui panjang bentang atap untuk sebuah rumah sederhana adalah 6 meter dan dengan sudut kemiringan atap sebesar 30 derajat. Maka tinggi kuda kuda untuk rumah tersebut:

Tinggi kuda kuda = ½ panjang bentang X tan 30 derajat
Tinggi kuda kuda = (6 / 2) X 0,58
Tinggi kuda kuda = 3 X 0,58
Tinggi kuda kuda = 1,73 m

Agar lebih mudah diingat rumus untuk menghitung tinggi kuda kuda dngan sudut kemiringan 30 dapat disederhanakan menjadi

Tinggi kuda kuda = ½ panjang bentang X 0,58

Angka 0,58 tersebut merupakan nilai dari Tangen 30 derajat

Demikianlah cara mudah untuk menentukan tinggi kuda kuda Silakan anda coba dengan panjang bentang yang berbeda sesuai dengan kebutuhan anda. Bila ada permasalahan silahkan hubungi kami via email atau melalui form komentar yang tersedia. Tukank Insinyur siap membantu. Semoga bermanfaat.

standard polisi tidur

p olisi tidur dibuat untuk menghambat pemakai jalan agar menurunkan laju kendaraannya tp karena pembuatannya yg tidak bener sehingga malah ...